
Sifat yang dapat membantu membedakan ikatan kovalen nonpolar dari ikatan kovalen polar adalah keelektronegatifan. Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron ke dalam ikatannya ketika atom-atom tersebut membentuk ikatan. Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan besar, cenderung menerima elektron dan akan membentuk ion negatif. Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan kecil, cenderung melepaskan elektron dan akan membentuk ion positif.
Kimiawan Amerika, Linus Pauling, merancang metode untuk menghitung elektronegativitas elektron relatif sebagian besar unsur. Keelektronegatifan diukur dengan menggunakan skala Pauling yang besarnya antara 0,7 sampai 4. Secara umum, keelektronegatifan meningkat dari kiri ke kanan pada satu periode dalam tabel periodik, seiring dengan berkurangnya sifat logam suatu unsur. Di dalam setiap golongan, keelektronegatifan menurun seiring bertambahnya nomor atom, dan seiring dengan meningkatnya sifat logam. Akan tetapi, logam transisi tidak mengikuti tren ini. Unsur yang paling elektronegatif—halogen, oksigen, nitrogen, dan belerang—berada di sudut kanan atas tabel periodik, dan unsur-unsur yang paling kurang elektronegatif (logam alkali dan alkali tanah) berada di dekat sudut kiri bawah tabel.
